Kamis, 11 November 2010 By: adjier77@yahoo.com

COCOK TANAM KELAPA


PENDAHULUAN
Menurunnya minat petani untuk membudidayakan komoditi kelapa sebenarnya
merugikan secara nasional, karena tanaman kelapa mempunyai kesesuaian syarat
tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia. PT. Natural Nusantara berupaya
memberikan pedoman teknis budidaya kelapa dengan aspek K- 3 yaitu kuantitas,
kualitas dan kelestarian lingkungan , sehingga mampu meningkatkan taraf
penghasilan petani.


SYARAT PERTUMBUHAN
- Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu
gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai struktur
remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
- Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu
produksi buah akan rendah.
- Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu
kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.
- Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang menyebabkan
produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan tinggi menyebabkan serangan
penyakit jamur.
- Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi
terutama varietas dalam.


PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan lobang tanam dengan ukuran
0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk kandang dan humus. Jarak tanam yang
baik untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m.


PEMBIBITAN
- Pilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan larutan air + HORMONIK dengan
dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu, kemudian semaikan bibit di
bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa , timbun buah kelapa dengan
letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah. Jarak antar bibit 25cm x 25 cm
dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu, jika lebih dari 5 bulan tidak
berkecambah dianggap mati/ bibit jelek. Rawat bibit di bedengan hingga umur 30
minggu atau berdaun 3 lembar. Lakukan penyiraman bila tanah kurang air.
- Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit kurang
lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali.
Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman dari gangguan ternak
atau dengan memasang pagar kayu.

Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi atau dengan mengacu pada tabel
pemupukan berikut :

Umur Bibit (bulan)
Kebutuhan Pupuk (gr/tanman)
N (Urea/ZA)
P (TSP)
K (KCl/MOP)
Mg (Kies)
1
5/10
50
75
100
2
5/10
75
125
150
3
5/10
100
150
200
4
10/15
200
400
400
5
10/15
300
600
500
6
10/15
400
800
750
7
15/20
500
1000
1000
8
15/20
600
1250
2000
9
15/20
700
1500
2500

Pospat diberikan 2 minggu sebelum pupuk lain dan dicampur rata dengan tanah

Catatan :
Akan lebih baik pembibitan diselingi / ditambah SUPERNASA 1-2 kali selang waktu
3-4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPERNASA
diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap
1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENANAMAN
Umur Tanaman
Dosis Pupuk (gr/pokok)
Urea
(TSP)
RP
KCl
Kies
Borak
Saat tanam - - - - - - 1 bln setelah tanam 100 100 100 100
100 100 2 tahun - apl I 200 200 200 200 200 200
- apl II 200 200 200 200 200 200 3 tahun - apl I
350 350 350 350 350 350 - apl II 350 350 350 350 350 350 4
tahun - apl I 500 500 500 500 500 500 - apl II 500
500 500 500 500 500 5 tahun - apl I 500 500 500
500 500 500 - apl II 500 500 500 500 500 500

Catatan :
- Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober)
dan kedua di akhir musim hujan (Maret - April)
- Kocorkan atau siram SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon
setiap 3-6 bulan sekali
- Penyemprotan POC NASA 3 - 4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 2-4
minggu sekali



PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
1. Golongan Coleoptera
Hama golongan ini yang paling banyak menyerang adalah Oryctes rhinoceros . Cara
mengendalikan dengan membuat trap/ jebakan berupa kotak-kotak yang diisi sampah
dan secara preventif dikendalikan dengan pemberian Natural BVR atau jika sudah
menjadi uret dengan PESTONA, atau dengan menggunakan musuh alaminya yaitu
tikus, tupai, ayam , bebek , dan burung hantu.

2. Golongan Lepidoptera
Species yang sering menyerang adalah Tiratabha rufivena yang larvarnya memakan
bunga kelapa, dan Acritocera negligens yang mengebor tangkai bunga yang belum
membuka dan memakan isinya. Pengendaliannya dengan menggunakan PENTANA + AERO
810 ataupun Natural BVR sifatnya yang cepat berpindah maka pengendaliannya
harus secara merata untuk pencegahan .

3. Golongan Hemiptera
Jenis yang menghisap cairan daun sehingga daun mati adalah jenis homoptera
(Gareng pong= Jawa). Jenis lain yang menghisap cairan buah adalah Heteroptera,
sehingga buah menjadi rontok sebelum matang. Pencegahan dengan PENTANA+AERO 810
dan PESTONA secara bergantian.

4. Penyakit yang juga mungkin menyerang adalah:
Busuk tunas atau pucuk yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora dan
penyakit Lingkar merah pada daun yang disebabkan cacing / belut tanah
Rhadinaphelencus cocophilus. Kedua macam penyakit ini hanya dengan eradikasi
atau pemusnahan tanaman yang terkena serangan.

Catatan :
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,
sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan
Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki


PEMANENAN
- Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa
mencapai 60 - 100 tahun dengan produksi yang diharapkan adalah kopra. Untuk
kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4 tahun dan berbuah maksimal pada
saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 - 40 tahun kurang bagus untuk
kopra karena daging buahnya yang lunak.
- Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika kelapa yang diinginkan
dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya.
Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat umur
sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi terdengar
suara air di dalam buahnya.


PASCA PENEN
Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada
pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu meningkatkan
nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira ( legen =Jawa)
untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka, produk minuman
dan substrat,serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai jual dari produk
kelapa.
- Gula kelapa :
kandungan sukrosa yang dominan di antara kandungan bahan kimia non air lainnya
menjadikan nira sebagai sumber gula yang sangat potensil.

- Nata de coco :
Adalah bahan olahan nira kelapa berbentuk gel, tekstur kenyal seperti kolang
kaling, yang proses fermentasinya dibantu oleh mikrorganisme Acetobacter xylium.

- Asam cuka :
dikenal sebagai penegas rasa, warna dan juga sebagai bahan pengawet karena
membatasi pertumbuhan bakteri.

- Produk minuman:
Dapat dibuat minuman segar non alcohol maupun alkohol dalam kadar rendah(tuak)
ataupun dalam kadar tinggi (arak).


SUMBER:http://www.mail-archive.com/agromania@yahoogroups.com/msg14950.html

0 komentar:

Posting Komentar